Jumat, 30 Maret 2012

Pemuda Sebagai kontrol Pemeirintah
Oleh : Mohammad Nur Aris Sho’im
Di era modernisasi ini, banyak ketidak adilan dalam penentuan hukum di Negara kita, setahap demi setahap menjalani hukum yang berlaku di Indonesia ini. Terlalu banyak kecurangan yang dilakukan oleh pejabat pemerintahan  dan semakin menjadi Kontek yang menyengsarakan rakyat yang terus terjalani, pemuda adalah kontrol pemerintah harus bersikap tegas dan maju dalam menjalankan tugasnya sebagai kontrol pemerintahan yang telah membuat banyak rakyat sengsara.
Pemuda adalah tonggak dan aspirasi rakyat, harusnya mempunyai inspirasi untuk mengubah penmerintahan yang ada sekarang ini, terlalu banyak janji-janji yang tak ada realisasinya. Coba kita tengok kebelakang Indonesia tak akan merdeka tanpa adanya pemuda yang terus mendesak Soekarno untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada saat yang kritis, ketika jepang telah pergi dari Indonesia dan sekutu hampir datang ke Indonesia untuk menguasai kekuasaan yang ada. Disaat seperti itu sejumlah pemuda yang dipromotori oleh Soekarni melakukan penculikan terhadap Soekarno guna mendesak agar mempercepat proklamasi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, dengan peristiwa itu oleh masyarakat dikenang  dengan peristiwa Rengas Dengklok.
Dalam peristiwa ini harus kita fahami bahwa pemuda adalah penyumbang kemerdekaan yang telah kita nikmati selama ini, kita sebagai pemuda juga harus mempunyai pikiran yang sama seperti mereka yang rela menyumbangkan tenaga, pikiran,dan kekuatan untuk masyarakat Indonesia. Disaat sekarang yang genting ini kita harus perjuangkan hak-hak rakyat yang telah lama diselewengkan oleh pemerintah dan kolega-koleganya. Yang hanya sibuk mengurusi dirinya sendiri dan memperbanyak harta yang hakikatnya milik rakyat dengan didominasikan ke rekening pribadinya, bahkan banyak kejadian korupsi secara bersama-sama, tanpa memperdulikan nasib rakyatnya.
Demikian juga telah kita menyaksikan peristiwa 1988, ketika ketidak nyamanan yang dirasakan masyarakat pada rezim Soeharto, para pemudalah yang berperan aktif dalam penurunan rezim orde baru tersebut. Walau banyak halangan dan rintangan yang menghadang para pemuda ketika itu, mereka tetap gigih memperjuangkan amanat rakyat, banyak terjadi kerisuhan, kekerasan, penyiksaan yang dialami para pemuda saat itu, begitu percaya dirinya mereka untuk memperjuangkan hak-hak yang telah diselewengkan oleh orde baru pada saat itu. Dengan kediktatoran pemerintah orde baru rakyat menjadi terkekang tanpa mampu berbuat apa-apa, yang bisa dilakukan hanya manut (ikut) oleh pemerinyah yang notabenya memberatkan mereka.
Banyak korban yang terjadi pada masa itu, terutama dari kalangan pemuda yang terkenal juga dengan  tragedi Trisakti, sampai sekarang tak ada pertanggung jawapan dari pemerintah dalam menjalankan keadilan bagi mereka. Semoga pengorbanan dari mereka bisa membuat kita semangat dalam memperjuangkan rakyat kita, yang notabenya semua itu adalah amanat kita yang dititpkan oleh rakyat yang harus kita perjuangkan sampai titik darah penghabisan, untuk melakukan perubahan pada Negara kita yang telah dijajah dengan halus tanpa ada kekerasan disitu, dari pemerintahan yang dijalankan sekarang, tidak ada konsep kesejahteraan bagi rakyat kecil, katanya demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, tapi kenyataan yang demokrasi bukanlah milik rakyat melainkan dari rakyat oleh rakyat untuk pemerintah belaka.
Banyak tindak kelalaian yang dilakukan pemerintah terlebih tentang kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat telah dikesampingkan,padahal, adanya pemerintah untuk menjalankan tugas yang dimana tugas itu adalah mensejahterakan rakyat, sekarang sering terjadi okum pemerintah dengan sewenang-wenang melanggar peraturan dan menindas rakyat, apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda sekarang ini? Akankah kita berpangku tangan melihat ketidak adilan yang terjadi sekarang di Negara yang kita sayangi ini.
Dimana peran pemuda saat ini yang menjadi menjadi andalan masyarakat tuk menjalankan tuganya sebagai pemuda, tuk menjadi penyalur aspirasi para rakyat, tunjukan sejatimu wahai pemuda Indonesia, ini adalah waktu yang tepat tuk melaksanakan keadilan yang sekarang telah mulai tak dihiraukan oleh pemerintah, jangan biarkan pemerintah terus menindas hak-hak rakyat. Mari kita bersatu padu tuk jalankan keadilan di Negara kita ini. Semua demi rakyat, ketentraman, kesejahteraan, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, yang pada hari ini belum dijalankan sepenuhnnya oleh pemerintah. Kapan semua ini bisa di lakuakan oleh pemerintah, kalau tidak ada desakan dari pemuda, bersatulah bangsaku dengan adanya pemuda, berkibarlah benderaku atas nama pemuda, jayalah negaraku atas kontol dari pemuda, bahagialah bangsa dan negaraku dengan dukungan dari pemuda.
Harapan
Wahai para pemuda, dimana taringmu sebagai penggetar para pemimpin singgasana yang selalu lalim dengan hak-hak yang seharusnya diperoleh oleh rakyat, wahai pemuda, dimana keberanianmu untuk menegakkan keadilan di Negaramu sendiri, wahai pemuda, dimana pikiranmu tuk mensejahterakan rakrat ini, wahai pemuda dimana rohmu yang disanjung oleh rakyat karena keberanianmu mereka menjadi bangga, wahai pemuda, dimana hatimu tuk jalankan keadialan sebagai peganganmu tuk wujudkan kedamain yang abadi. Wahai pemuda, dimana rasa malumu disaat rakyat kecil dianiyaya oleh para kolega pemerintah yang telah banyak memakan uang rakyat, wahai pemuda, dimana tanganmu yang membentang tuk tunaikan keawajibanmu yang membela rakyat kecil, wahai pemuda janaganlah jadi pecundang yang hanya duduk dan bernyanyi dalam rumah dan apartemen yang megah, wahai pemuda gunakan  rasa dan hatimu tuk melawan ketidak adilan yang selama ini membelenggu rakyat tertindas. Wahai pemuda, kau adalah kebanggaanku jangan lari tatkala rakyat memanggilmu tuk merubah nasib mereka, wahai pemuda besatu lah raihlah demokrasi yang sebenarnya demi rakyat tercinta.
Wahai para pemakan uang rakyat sadarlah, bertaubatlah, jangan biarkan rakyat kita menangis hanya memikirkan nasib meraka yang belum makan selama beberapa hari ini, wahai para penegak keadilan yang tak mampu bersikap adil cobalah pahami kehidupan para rakyat yang memerlukan perlindungan dari kamu, jangan biarkan mereka mati karena ketidak adilanmu, dalam menentukan keadilan yang sejati yang mereka idam-idamkan jangan karena harta kau lupa keadilan yang harus kau tegakkan. Wahai para pemimpin yang suka memihak cobalah anda merasa apakah rakyatku sudah makan hari ini, apakah rakyatku sudah sekolah hari ini, atau kah dia masih hidup hari ini, jangan hanya mengurusi penampilanmu yang menawan tapi rakyatmu sengsara, cobalah mainkan hati dan perasaanmu tuk ungkap keadilan di Negara kita bersama ini, cobalah tegas pada pemakan uang rakyat yang merugikan rakyatmu, jangan hanya memberi keringanan tuk selamatkan jabatanmu. Wahai pemimpin ingatlah amanat yang kau emban! Dan ingat pula jabatanmu tidak selamanya pasti aka ada habisnya. 
  

Yth.Dirut Bernas Jogja

Kami mohon dengan hormat agar tulisan kami yang berjudul Pemuda Sebagai kontrol Pemeirintah agar dimuat dalam media Bernas Jogja karena dengan situasi dan kondisi pada Negara kita yang dihantui oleh  ketidakadilan pemerintah dirasa sangat meresahkan warga kita saat ini. Atas perkenan kami sampaikan terima kasih.
Cp : 089 671 562 007

Hormat saya,
Mohammad Nur Aris Sho’im
Mahasiswa Ilmu Hukum
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar