BAB I
PENDAHULUAN
Kolonialisme
yang berkepanjangan menyebabkan kehidupan kaum muslimin di bumi Nusantara –
seperti halnya yang juga terjadi di belahan dunia Islam lainnya- tercabik-cabik
dan terkotak-kotak dalam berbagai ruang kepentingan. Munculnya istilah Islam
priyayi sebagai perbandingan dari Islam santri, Islam tradisional yang
dibenturkan dengan Islam moderat maupun
Islam Revivalist dan transformatif bukan
hanya sebatas “setting sejarah” yang sengaja dibuat oleh kolonial belanda untuk
memecah belah aspirasi umat Islam, lebih dari itu, kategorisasi tersebut
merupakan cerminan nyata dari perbedaan sikap keberagamaan masyarakat yang
bersifat konfrontatif.